Karang Taruna Yudasari

Karang Taruna Yudasari
Sedaleuwih

Selasa, 24 Juli 2012

Karang Taruna "RIAS" Desa Kroyolor: Agenda Kegiatan Ramadhan 1433 H / 2012 M

Karang Taruna "RIAS" Desa Kroyolor: Agenda Kegiatan Ramadhan 1433 H / 2012 M: Daftar Agenda Kegiatan Karang Taruna RIAS Desa Kroyolor Bulan Agustus 2012 1. Buka Bersama 2. Takbir Keliling Bulan April 2012 1. Doa B...

PENGERTIAN TAUHID

BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN TAUHID
Tauhid secara etimologis berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan, yang artinya mengesakan. Jadi, tauhid adalah suatu agama yang mengesakan Allah . dan formulasi atau rumusan yang paling jelas, singkat, tetapi komprehensif artinya, adalah kalimat tauhid sendiri berbunyi la ilaha illallah. Kemudian, konsekuensinya bagi kita sebagai umat Muhammad itu adalah Muhammadar-Rasulullah.
Jadi, kata-kata la ilaha illallah Muhammadar-Rasulullah kalimat tauhid yang didalam kehidupan seorang muslim diikrarkan dalam setiap duduk tasyahhud, bersyahadat. Kita bersyahadat dan berikrar dengan la ilaha illallah Muhammadar-Rasulullah.
Kemudian, didalam adzan dan iqama dibacakan asyhadu la ilaha illallah Muhammadar-Rasulullah. Dan kalimat tauhid ini juga disebut kalimat tahlil (la ilaha illallah). Arti kata ;la ilaha illallah adalah meniadakan segala sembahan-sembahan baik ideologi, dewa-dewa dan dari segala bentuk kekuatan kecuali Allah.
B.KONSEKUENSI TAUHID DALAM KEHIDUPAN
Setelah kita mengetahui arti dari tauhid maka kita juga harus mengetahui konsekuensi dari tauhid itu sendiri. Adapun konsekuensi tauhid dalam kehidupan adalah sebagai berikut


1.Menginkari Selain Allah
Sebelum meyakini Allah, kita mempunyai tugas untuk menginkari yang selain Allah. Yaitu, menginkari segala bentuk sembahan-sembahan atau kekuatan selain Allah. Sebagaimana firman-Nya yang artinya;

256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Barang siapa mnginkari, mengkufuri, dan menolak segala thaguth (semua objek sembahan) kecuali Allah, maka dia telah memegang tali yang kukuh. Thaguth bisa berupa seorang dewa yang dihayalkan manusia, bias berupa ideologi yang disembah umat manusia, dan bias berupa seorang pemimpin yyang menganggap dirinya sebagaim Tuhan, fir’aun misalnya.
Seorang manusia yang bertauhid pertama-tama harus berani mengatakan tidak kepada segala thaguth, sebagaimana dalam kalimat la ilaha illallah di dahului dengan kata la yang artinya tidak. Jadi, sebelum kita meyakini adanya Allah kita dianjurkan mengatakan tidak pada segala bentuk sembahan-sembahan kecuali Allah.
2.Yakin Kepada Allah Secara Penuh
Setelah kita meniadakan apa-apa selain Allah. kemudian beriman

kepada Allah. Yaitu, mempunyai keyakinan kepada Allah secara penuh. Dan dengan demikian lantas keyakinan itu menjadi utuh seratus persen, ini karena ia sudah berhasil mengadakan apa-apa selain Allah.
Barang siapa yang menginkari thaguth dan beriman sepenuhnya kepada Allah. Maka, sesungguhnya ia telah berpegang teguh pada urwatil wustqa (tali yang kuat). Jadi, pada tingkat yang kedua ini meyakini kebenaran hanyalah dari Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya;

35. Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekuturmu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakanlah "Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka Apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
3.Deklarasi Diri
Pada tingkatan ketiga ini, seoorang muslim, mempunyai proklamasi atau deklarasi yang dituntunkan oleh Al-qur’an sendiri “qul inna shalati wanusuki wamahyayan wamamati lillahi Rabbil alamin la syarikalahu wabidzalika umirtu wa ana awwalul muslimin”.Jadi, ini deklarasi kehidupan orang muslim. Orang muslim mempunyai deklarasi atau proklamasi yang berlaku sepanjang hayatnya.
Orang yang sudah mempunyai komitmen utuh kepada Tuhan, maka akan melihat dunia ini menjadi satu panggung kehidupan yang jelas,bening,

mudah, karena kacamata tauhid.
Memang, dalam berislam harus utuh dan penuh. Dan kalau sudah utuh dan penuh, kemudian dunia pun tidak tampak semraut dan tidak mudah terkecoh pada hal-hal yang menjebat secara aqidah. Kita melihat dunia ini ampang. Perbedaan antara yang hak dan yang batil juga jelas. Mana yang datang dari Allah dan mana yang datangnya dari iblis atau setan juga demikian jelas. Walau dibungkus dengan apapun, seorang yang sudah bertauhid akan kuat persepsinya dan kemudian bias menetrasi. Ia bias menembus bungkus-bungkus yang kadang-kadang mengelabui atau seolah-olah mengelabui Hakikat yang tidak benar.
Atau juga lebih halus lagi dengan menyeludupkan berbagai kebatilan, dalam arti kebatilan ideologi atau aqidah dengan berbagai bentuk dan selubung. Tetapi, untuk orang yang sudah bertauhid everything is so clear semua demikian jelas terang-benderang. Dan, insya Allah, orang yang sudah bertauhid tidak akan tergelincir.
4.Menerjemahkan Keyakinan Secara Konkret
Tingkatan keempat ini, kita berusaha menerjemahkan keyakinan kita menjadi konkret, menjadi suatu sikap budaya untuk mengembangkan amal saleh. Ingat, dalam Al-qur’an ada ratusan ayat yang menggandengkan antara alladzina amanu dengan amlush shalihat. Jadi, iman dan amal saleh bergandengan sangat dekat. Seolah-olah hampa dan kosong iman seseorang kalau tidak ada amal saleh menyertainya, yang secara konkret menbuktikan bahwa ada iman di dalam hatinya.
Jadi, manipestasi tauhid, deklarasi kehidupan dri tingktan keempat ini adalah sikap budaya, sikap mental, dan kehidupan untuk menybarkan amal saleh dalam setiap kesempatan. Sehingga, ciri orang islam yang bertauhid, kapan saja dan dimana saja ia hidup, harus menegakkan amal saleh. Kalau di

daerah dia merasa perlu untuk menegakkan amal saleh, tetapi di tempat lain
tidak, namanya belummemahami tauhid.
Pada saman apa pun, pada kondisi apa pun, usaha penegakan amal saleh senagai pengejawantahan iman seorang muslim yang bertauhid harus digalakkan. Malahan, seorang yang bertauhid melihat arena kehidupan ini adalah arena amal saleh. Jadi, mana-mana yang belum ditanami amal saleh, kita Tanami pohon tauhid tadi yang kemudian mehbuahkan setiap usaha yang bermanfaat.
Amal saleh itu ada yang berlevel pribadi, kolektif, masyarakat luas, bahkan level nasional. Tetapi, setiap yang memberikan faedah bagi kesejahteraan manusia, jelas amal saleh yang dimotivasi dengan niat yang benar.
5.Mencari Kebenaran
Orang yang bertauhid mengambil kriteria atau ukuran baik dan buruk, terpuji dan tercela, kembali pada tuntunan Ilahi. Jadi, kita menolak pernyataan kaum humanis yang mengatakan, “man is the measure off all thing”, manusia adalah ukuran segalanya. Kalau manusia bilang baik ya baik, kalau manusia bilang buruk ya buruk. Kita sebagai orang yang bertauhid tidak begitu. Ini karena menyadari relativitas dan kedhaifan kita sebagai seorang manusia sehingga yang betul-betul akbar, qawiy, maha sempurna memang hanyalah Allah.

Senin, 16 Juli 2012

Paguyuban Remaja Sedaleuwih: Paguyuban Remaja Sedaleuwih

Paguyuban Remaja Sedaleuwih: Paguyuban Remaja Sedaleuwih: Selamat Datang Assalamu’alaikum Wr.Wb., Salam sejahtera bagi kita semua, Pertama-tama perkenankanlah kami mengucapkan Alhamdulillah dan puj...

Paguyuban Remaja Sedaleuwih

Selamat Datang
Assalamu’alaikum Wr.Wb.,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Pertama-tama perkenankanlah kami mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur kepada Tuhan Yang Esa, bahwa Karang Taruna pada saat ini telah memiliki website sebagai pusat informasi organisasi berbasis teknologi informasi.
Website ini juga menyediakan pendaftaran anggota Karang Taruna secara online.
Sebagai langkah awal marilah kita bahu membahu menguasai informasi internal kita dahulu, dari lingkup yang paling kecil saja yaitu mengisi data setiap anggota yang akan membentuk DATABASE KARANG TARUNA yang VALID dan Up-to Date. Bilamana hal ini terlaksana, berarti informasi internal kita sudah kuat, yang berarti pula PETA KEKUATAN kita sudah kita ketahui, sesuai semboyan “Menguasai informasi akan mengusasi dunia”.  
Harapan misi kita “Menjadikan Karang Taruna untuk lebih professional dalam berperan sebagai motor pemberdayaan dan pemandirian ekonomi di desa dan kelurahan di Indonesia” dapat terwujud, karena kita telah mempunyai database.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-setingginya atas dukungan dan kepercayaan dari seluruh anggota Karang Taruna, pemerintah dan semua pihak yang telah membantu Karang Taruna. Semoga Tuhan Yang Esa memberkati dan memberi kesuksesan untuk kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.,
Ketua Umum,